DIMANAKAH DIRIMU, ANAKKU (Eril Kamil)

Jang …
Kalau aku tahu takdirmu begini, mungkin aku tidak akan membawamu untuk mengantarmu pergi di depan mataku.
Aku tidak akan melihatmu terbawa arus deras dengan wajah ketakutanmu
Aku tidak akan berduka dengan lambaian tangan yang semakin kecil dan menghilang
Aku tidak akan mendengar teriakan tolongmu yang timbul -tenggelam di telingaku
Jang …
Dirimu adalah titipan Allah yang paling berharga
Kutimang dan kubuai setiap menjelang tidurmu
Kusayang dan kucintai dengan segenap hatiku
Kumanja dan kubimbing disetiap langkahmu
Kudekap dan kupeluk dalam setiap harimu
Doa dan harapan selalu kuucap pada Illahi Robbi agar dirimu menjadi anak yang soleh dan taat pada Tuhanmu, orang-tuamu dan Bangsamu
Jang …
Berjuta doa dalam dunia ini
Beribu asa dalam penantianku
Beratus ucap memanggil namamu dan bertanya dimanakah dirimu berada ?
Jawablah jang …!!!
Jikalau dirimu sudah berada di tangan takdirmu, datanglah dalam mimpiku
Jika memang dirimu masih ada di dunia yang rapuh ini , muncullah diteriakkanmu lantangkan suaramu , jang !!!
Ujang anaking …
Sakit rasanya menusuk hatiku
Takdir yang Allah berikan begitu menyedihkan
Begitu memilukan
Begitu menyedihkan
Pulanglah jang kepangkuanku jika masih ada keajaiban
Pulanglah keharibaan Tuhanmu jika sudah dalam dekapannya
Maafkan kesalahan indung yang selalu menyayangimu
Maafkan bapa yang selalu merundung tangis dalam ketegarannya
Sesal perpisahan ini akan kukenang dan kucatat di memori sampai akhir hayat

Garut
3-6-2022

2 komentar pada “DIMANAKAH DIRIMU, ANAKKU (Eril Kamil)

  • Juni 3, 2022 pada 4:41 am
    Permalink

    Puisinya teras benar, ada rasa kecemasan, kehilangan, dan kesedihan yang menyayat. Semoga Eril mendapat tempat terbaik!

    Balas
  • Juni 3, 2022 pada 4:46 am
    Permalink

    Rindu, tak tergapai!

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *