Bunga Sastramu

di balik tanah hitam
ruang kau mengkaji sajak
kata-kata bertaburan
lewat doa-doa sajak
di makammu, chairil

karena potongan cinta
yang kau sajikan
lewat diksi, kau endapkan
di malam sunyi
setelah jejakmu melangkah
di antara kerawang bekasi

di hari puisi yang kau gagas
setelah sastra tumbuh
di antara bunga-bunga ros
yang harum dalam namamu;
menjadi momen penuh cinta
pada hari puisi tahun ini

kapan kau bacakan butiran tanah makammu yang tumbuh sebagai puisi pemberontakan dalam dirimu, chairil?

maka inilah bunga
untuk kau cium,
tatkala kobaran apimu
menghanguskan papan nama jajahan, Veredigne Oost-Indische Compagnie
yang menghadirkan kelewang, bom waktu,
dan asap mesiu

lalu dentuman sastra
kau sampirkan ke bahu diponegoro ;
menjadi perlawanan
sekeras baja
hingga keris di kanan
dan pedang di kiri,
tetap berkobar dalam
lomba baca puisi

karena diksi
dalam kata-katamu,
menjadi amunisi
yang membakar isi sajakmu
hingga tanah dan kuburmu
menjadi bunga seindah
hari puisi di makammu
yang sunyi kata-kata

Bengkulu, 15 Juni 2022

2 komentar pada “Bunga Sastramu

  • Juni 15, 2022 pada 3:38 am
    Permalink

    Cakeepp…smoga makin bnyak chairil2 lainnya, yang mampu berteriak melebihi seruan binatang jalang!

    Balas
  • Juni 15, 2022 pada 5:18 am
    Permalink

    Terima kasih momi atas dukungannya.
    Semoga berkenan dengan sedikit tulisan may yang masih belajar ini momi

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *