Puisi Pergi Oktian Herlando

Tolong diam, aku tak ingin berdebat, sayap-sayap kecil mengelabui..

Aku terjaga, darahnya hangat kau lumat,jasad-jasad mungil menghantui..

Aku mengorbankan waktu untuk ini,mungkin kau faham

Tali pusar yang tertinggal, dan tangisan tengah malam..

Menepuk tangan bukan tanda penghargaan

Menggaruk badan bukan karna aku panuan

Kau dan kawan-kawanmu datang menyerbu, buah hati yang ku sayang

Aku terjaga menjaga dia, demi sebuah harapan masa depan

Jasad mungil di atas simungil, walau kecil bertingkah tengil

Sayap kecil tertiup angin, walau begitu kehadirannya tak ku panggil..

Pergi..pergi..dan jangan kembali lagi

Pergi..pergi..dan jangan kotori lagi

Tangan kasarku dengan darah si buah hati, lewat tubuhmu yang terhimpit sorak tanpa senyuman ini.

 

Oktian Herlando

 

One thought on “Puisi Pergi Oktian Herlando

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *