Buku Antologi Ketigaku

Minggu, 19 Juni 2022, pukul 09.26, suamiku membawa paket. “COD, nih, Bun, bayar Rp 14.000.

Deg, hatiku berdebar, “Wah, pasti ini buku antologi tea dari KPPJB!” aku bergumam dalam hatih. Secepat kilat kucari dompet, du, ternyata tak ada uang receh…kuobrak-abrik isi tasku. Alhamdulillah, ketenu! Uang kencring seribuan dan lima ratusan, bergerombol.

Tiba-tiba, kulit terasa merinding, “Masa pakai recehan buat COD? Kasian Bapaknya, keburu berjatuhan di jalan, sebelum disetorkan!”.

Kuobrak-abrik lagi tasku yang lain, alhamdulillah, nemu uang warna ungu 2 lembar, segera kuberikan pada Pak Suami, yang gelisah, nunggu uang dari tadi. Untung, Pak Suami tidak ngomel-ngomel.

“Gak usah dikembalian, ya, Bun! Biar berkah!” ujarnya bijak.

“Siap, Komandan!” jawabku sigap, tak sabar ingin segera membuka paket.

Eit, foto dulu! Maklum, menurut beberapa referensi yang kubaca, termasuk ulasan di KPPJB, yang baru belajar menulis itu akan reueus kebangetan, bila buku diterbitkan. Beda lagi dengan para inohong dan para pakar penulis kahot, mereka akan kalem-kalem saja ketika buku yang ke sekian ratus terbit! Inilah perbedaan diriku dengan mereka! Hihi

Tak puas hanya foto! Segera kuposting di status WA, dan tak sabar, mengintip, siapa saja yang membuka postinganku…duh, kecewa, hanya beberapa yang melihat! Eh, memang, hanya sedikit nomor kontakku, jadi, yang melihat postinganku, sudah pasti hanya beberapa. Ah, dasar, nu agul!

Kubuka lembar demi lembar, ada nama-nama yang tak asing, terpampang di sana! Nama-nama yang sudah melanglang buana, berkat  tulisan dan maha karyanya! Ada Mr. Saiful Amri, M.Pd, Bu Hj. Dr. Iis Ristiani, S.Pd., M.Pd., dan sederet nama keren lainnya. Dan, kulihat namaku, Si yang bukan apa-apa, terpampang di sana, bergetar hatiku, Ya, Allah, alhamdulillah, masya Allah, laa quwwata illa billah.

Sebelumnya, kami menerima bimbingan cara menulis cerita anak, dengan pemateri inohong KPPJB. Tercatat, ada 25 penulis, yang ikut bergabung menulis cernak ini.Banyak materi yang kami peroleh, sehingga, sebaris- demi sebaris, kami belajar menulis., hingga terbitlah antologi ini.

Antolgi ini Berjudul “We Are Smart Childre”, berisi kumpulan cerita anak gaul, dengan segala problematika dan keberhasila mereka dalam mengatasi masalah. Menulis cerita anak tak mudah, sebagaimana disampaikan oleh ketua KPPJB, Bapak Prawiro Sudirjo, M.Pd.(maaf, jika salah gelar), dalam pengantar buku, yang mengatakan bahwa,”….cerita anak lebih sulit karena penulis harus mempertimbangkan ide yang mudah dicerna anak, nilai apa, atau pesan apa yang cocok untuk perkembangan karakter anak”

Alhamdulillah, mudah-mudahan buku ini dapat diterima oleh anak usia 6-12 tahun. Semoga

neni.hendriati@gmail.com

Neni Hendriati adalah guru di SDN 4 Sukamanah. Buku yang pernah diterbitkan bersama dua saudaranya, yaitu Teh Teti dan Pipit, berupa antologi puisi berjudul "Merenda Harap"(2018). Bersama KPPJB, penulis menerbitkan Antologi Cerpen "Jasmine"(2021), "We are Smart Children"(2022), Antologi Senryu dan Haiku "Alam dan Manusia dalam Kata"(2022), "Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun"(2022) , Buku Tunggal "Cici Dede Anak Gaul" (2022) dan "Aku dan Chairil"(2023)

6 komentar pada “Buku Antologi Ketigaku

  • Juni 19, 2022 pada 1:48 pm
    Permalink

    Terimakasih, King DAF atas motivasinya,ilmu yang diberikan, juga sudah memposting tulisan saya. Mohon krisannya, malum, masih belajar.
    Terimakasih untuk Pak Ketua KPPJB, Mr. Sam, Neng Queen dan jajaran KPPJB, atas penerbitan Buku Antologi “We Are Smart Children” ini.

    Balas
    • Juni 19, 2022 pada 6:31 pm
      Permalink

      Terima kasih juga Teh Neni, sudah berkenan turut serta dalam gerakan jurdik.id, untuk membangun kesadaran jurnalistik di kalangan pendidik.

      Balas
      • Juni 20, 2022 pada 2:43 am
        Permalink

        Mohon bimbingannya, Pak Dodi, jangan bosan di WA terus…nanya ini itu…hehe

        Balas
  • Juni 19, 2022 pada 2:24 pm
    Permalink

    Mantap. Terus berkarya. Tebarkan kebaikan.

    Balas
    • Juni 20, 2022 pada 2:45 am
      Permalink

      Insya ALLAH< Mister…, juga kepada Pak Prawiro, Bu Erni…makasih sudah membimbing kami, para penulis cernak. Semoga Mister Sam diberi kelancaran n berkah dalam melaksanakan ibadahnya, dan menjadi haji mabrur

      Balas
  • Juli 30, 2022 pada 1:19 am
    Permalink

    Cara bertuturnya mengalir. nyaman dibaca. meski terdapat beberapa typo. Selamat atas Buku Pertamanya ya, Bu. dan ditunggu tulisan reportasi momen2 lainnya ya, Bu…. Salam dari Redaksi Jurdik.id

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *