Puisi-Puisi Zen Zaini

RUMAH KITA                                bunga-bunga indah di beranda
plastik belaka
dan rumah gemerlap ini
sesungguh rapuh
atapnya yang lapuk
bisa ambruk
kapan saja
menimbun pesta kita

Agustus 2021

 

PULANG
malam telah renta ketika aku pulang
ke rumah bersahaja dan lengang
menapaki perjalanan letih yang panjang

kusadar ini darimu anugerah
satu-satunya tempat yang fitrah
namun kususah payah untuk betah
karena kota yang kusinggah
begitu merah

Juni, 2022

 

ARTI HENING                                          hanya di malam yang murni dan hening
detak ini jam dinding
terdengar nyaring

Februari, 2022

 

MENATAP DAUN-DAUN                        daun-daun di pohon depan rumahku    tak pernah menolak ketika angin mengajaknya berbincang tentang hari  memintanya bergerak sesuai embus menyuruhnya runduk dalam renung  lalu gugur                                            menjadi humus

Juni,  2022

 

MABUK

seorang anak mabuk ujaran seolah bijak 

kadang melolong kadang menyalak

atau merengek dan merajuk

lalu menunjuk-nunjuk

 

ladang yang subur hancur terbakar karena ceracaunya

sungai yang tenang  sontak membanjir karena muntahan mulutnya

 

orang yang selalu memintanya berucap bijak

meski dibaliknya busuk penuh onak

memberinya  jajanan  yang enak-enak

maka makin kencanglah ia berteriak

 

tapi dari rumahnya yang kosong ia gelisah

sebab setiap kata yang ia ucapkan

bukan dari dadanya yang kesepian

setiap hari dijahitnya baju dan celana panjang

sedang dirinya telanjang

 

Juni,  2022

 

 

 

 

zenzaini871@gmail.com

Zen Zaini, pengajar di SMPN 1 Solokanjeruk, Kabupaten Bandung. Menulis beberapa antologi puisi, cerpen dan sebuah novel bertajuk "Jangan Mau Dibohongi Burung Hantu"

One thought on “Puisi-Puisi Zen Zaini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *