Hujan

Langit mengerlingkan nuansanya
Gumpalan gelombang itu membungkuk
Seperti kapas yang ditekuk
Kamu membelai pipinya diantara kabut dan embun yang menggelayut

Bicaralah,
Meskipun tersamarkan oleh riuh angin
Dia ingin jawaban yang semestinya
Jangan sampai Guntur mendahului dan menakutinya

Semerah itu pipinya ketika kamu mengecupnya
Rintik mulai turun dan membuat daun basah
Kanopi hutan meliuk-liuk, kamu tetap bungkam disampingnya
Sampai rombongan air yang jatuh terburu-buru membuatnya kuyup

2 komentar pada “Hujan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *