INVESTOR
Oleh: Karisal Semidang
Latar belakang pendidikan formalku tergolong rendah. Aku hanyalah lelaki tamatan atau lulusan “Pendidikan Kesetaraan Paket B.” Nilai-nilai di ijazahku semuanya B.
Pengetahuanku tentang moneter, perbankan, fiskal, bisnis, investasi, ekonomi mikro dan makro, termasuk golongan awam. Beda jauh sekali dengan Dr. Sri Mulyani Indrawati, salah seorang tokoh dan profesional perempuan negeri ini yang kubanggakan. Apalagi politik ekonomi, geo politik, bank pembangunan Asia, dan bank dunia, jujur aku akui termasuk golongan yang masih sangat mentah.
Pengalamanku menjalin relasi dengan penguasa yang berkuasa atau mantan penguasa, dengan pengusaha, seperti dengan Presiden Jokowi, Sultan Hasanal Bolkiah, Raja Salman, Presiden Vladimir Putin, Bu Megawati, Pak SBY, Barack Obama, Chairul Tanjung, Surya Paloh, Jack Ma, Bill Gates,
dan masih banyak yang lainnya, tergolong paling amatir.
Akses ke berbagai media massa baik lokal, nasional, regional, dan internasional, tergolong paling miskin.
Aku ingin sekali menjadi investor papan atas di tingkat global. Aku ingin menjadi orang yang di belakang layar mempengaruhi politik dan ekonomi dunia.
Keinginanku ini bukan karena ikut-ikutan, seperti keinginan sebagian orang-orang dari Korea Selatan, AS, Jerman, dan Rusia.
Keinginanku ini juga bukan karena terbawa arus beberapa anak muda di negeri ini yang sukses membangun gurita bisnis, seperti contohnya Raffi Ahmad.
Kusampaikan secara langsung keinginan yang kalau mau boleh dibilang sebagai keinginan mendunia ini, kepada Ibu kandung tercinta dan terkasih. Ibuku yang beberapa tahun yang lalu berstatus sebagai seorang janda, dengan bangga merestuinya. Aku pun begitu bahagia mendapatkan restu dari beliau untuk mewujud nyatakan keinginan. Satu lagi, kelewatan tadi, restu dari mantan pacar yang kini menjadi istri.
Oh ya, tentang Ibuku yang berstatus sebagai janda ini, jangan ada di antara para pembaca, terutama kaum Adam yang coba-coba atau berani pdkt, apalagi menggodanya. Pilihannya nanti hanya dua, kuburan atau IGD. Ingat ini ya!
Dari mana mestinya kumulai mewujud nyatakan keinginan menjadi investor ini?
Petunjuk yang valid kudapatkan mengarah ke rumahnya UHPN ( Ustadzah Halimah Putri Nusantara ), seorang Ustadzah kampung yang dikenal pintar, manis, cantik, dan berwibawa, serta diakui oleh banyak kalangan memiliki ketulusan dan kekuatan batin yang luar biasa. Ketekunannya beribadah, membaca kitab suci, dzikir, dan kerendahan hatinya, barangkali sekelas wali.
Benar arah yang kutuju, dan orang yang kutemui. Hanya dalam hitungan menit saja, tepatnya tiga puluh enam menit, proses rukyah dari UHPN terhadap diriku membuahkan hasil. Entah bagaimana persis proses rukyahnya, aku samar untuk mengetahui dan memahaminya.
Aku terbebas atau sembuh total dari keinginan, yang katanya UHPN digolongkan sebagai keinginan khayali level dasar. Aku diingatkan oleh UHPN untuk tidak lagi membaca dan menghapal dua puluh orang kaya dunia versi majalah…majalah, lupa katanya. Mesti selektif menyaksikan tayangan-tayangan di media massa televisi, dan media sosial.
Kini aku kembali disadarkan oleh keinginan awal. Menjadi guru kampung yang juga senang dan bahagia ketika menulis. Apakah itu menulis tulisan fiksi atau tulisan non fiksi. Kayaknya sih, senang dan bahagianya menulis tulisan fiksi.
KS