sebuah siang
sebuah siang mencuri air kolam di taman,
gelisah jentik seterik hari itu.
seorang bocah menangis karena es krimnya menyerah pada tanah.
sesedan dahan yang ditinggalkan daun. ranggas.
cerah wajah langit tak peduli lenyapkan embunembun asa pada tiangtiang penyangga tubuhtubuh pencari kerja.
handphone melipat waktu,
melumpuhkan jarum jam yang berlari mengejar peradaban.
banyak pameran di perempatan.
bagi bocahbocah itu, hidup adalah seberapa lama lampu merah menyala.
frustasi kota menyeringai dalam kepalakepala orang tua mereka yang layu mengawasi di tepi trotoar.
setiap orang sudah dikemas oleh sebuah komoditas,
kita berada dalam etalase raksasa, dipaksa saling jajakan elegi.
berharap langit tawarkan sebuah negosiasi.
teduh menghirup jenaka duka kota.
aih, semua berwacana seolah tak pakai celana.
tertawakan duka adalah sebuah kejenakaan yang hakiki
2015
Mantap