Pentingnya Berbahasa Indonesia yang Baik
Oleh : Yogi Nadhiroh Alfiyah
Bahasa merupakan salah satu fenomena sosial (Antono,2019). Sekaligus sebagai media komunikasi utama masyarakat Indonesia. Bahasa secara filosofis adalah pengungkapan manusia atas realitas melalui simbol-simbol. Berarti, eksistensi bahasa Indonesia sangat tergantung pada tingkat keberhasilan mengembangkan bahasa, misalnya menciptakan kosa kata dan istilah-istilah baru, baik penyerapan kosa kata bahasa daerah maupun asing semakin digiatkan. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam memberikan informasi yang berupa pikiran, gagasan, maksud maupun perasaan.Fungsi bahasa yang paling utama adalah sebagai sarana komunikasi dan interaksi (Chaer dan Agustina, 2010:17). Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Mengingat saat ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era global, terutama teknologi informasi sangat cepat (Marsudi, 2009: 133). Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi di dalam masyarakat yang digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam ( Saddhono, 2012). Bahasa mempunyai fungsi sosial,baik sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi maupun sebagai cara mengidentifikasikan kelompok sosial (Simatupang,2018). Adapun fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk komunikasi antara sesama manusia, sebab tanpa komunikasi kebahasaan, sistem sosial kemasyarakatan tidak akan terwujud. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berinteraksi dengan yang lain serta tidak dapat menjalin hubungan kekerabatan antara yang satu dengan yang lain. Sehingga bahasa memiliki fungsi utama untuk berkomunikasi (Nababan, 1986). Disisi lain bahasa menunjukan bangsa, tutur bahasa yang sopan menunjukan asal-usul yang tinggi. Bahasa juga dianggap memiliki fungsi selain fungsi ekspresif , yaitu sebagai alat untuk menunjukan identitas pemakai bahasa (Rai, 2017:2). Bahasa bervariasi yang menyangkut pilihan bahasa-bahasa bagi para pemakai dan digunakan sebagai alat untuk menyampaikan informasi dan pikiran-pikiran dari seseorang( Saddhono,2006). Tentunya media sosial sekarang juga sama berfungsi sebagai alat komunikasi dan informasi. Adapun variasi bahasa indonesia sebagai pengantar dibagi menjadi bahasa baku dan bahasa nonbaku(Saddhono,2012).
Perkembangan teknologi dewasa ini telah membawa banyak perubahan baik dibidang pendidikan ataupun kebudayaan.Bahkan maraknya penggunaan sosial media menjadi sumbang sih bagi perubahan bahasa yang aktif dikalangan masyarakat .Saat ini kita telah memasuki era digital yang semuanya serba cepat dan ‘instan’ . Perkembangan ini jika kita perhatikan sedikit banyak ikut andil dalam perubahan tata bahasa kita sehari-hari ,entah karena terpengaruh pergaulan atau perubahan yang tengah terjadi di sosial media yang tanpa sadar kita juga mengikuti trendnya .
-Bahasa
-Perilaku
-Kebudayaan Berbahasa
-Sosial media
Contoh di atas menunjukkan bahwa bahasa merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi kebudayaan juga bagian dari bahasa. Bahasa dan kebudayaan sama-sama memperngaruhi perilaku berbahasa atau sebaliknya. Bila diungkapkan dengan cara lain contoh tersebut dapat dikatakan bahwa peristiwa berbahasa selalu terkait dengan dua konteks, yaitu konteks bahasa dan konteks kebudayaan. Konteks bahasa dalam hal ini mengarah pada konteks pertuturan atau konteks situasi, yang dapat mencakup aspek identitas partisipan, waktu, dan tempat peristiwa komunikasi, topik pertuturan, dan tujuan pertuturan (Levinson, 1985: 5; 276). Konteks yang kedua, merupakan konteks yang relatif umum yang berlaku dalam masyarakat bahasa. Konteks kebudayaan mengisyaratkan bahwa setiap pemakai bahasa dalam mengadakan interaksi sosial atau berbahasa selalu terpola oleh kebudayaan yang dimilikinya.
Banyak kita jumpai akhir-akhir ini ditengah maraknya penggunaan sosial media dan keterkaitannya dengan penggunaan bahasa yang mulai kurang diperhatikan tatanan bahasanya, sesuai kaidah bahasakah atau malah menyimpang.Salah satu contohnya yang kini tengah trend adalah bahasa anak JakSel seperti jujurly/honestly( sejujurnya ), gemoy( gemuk ),Kudet ( kurang update) ,dsb.Jika mendengarnya sekilas mungkin hal ini terkesan biasa dan tak memiliki pengaruh,tapi setelah diperhatikan lebih teliti kita akan menemukan beberapa kesalahan berbahasa baik dalam ejaan ataupun kaidah bahasa Indonesia.Karena bahasa Indonesia yang baik dan benar yaitu sesuai EYD dan Kamus Baku Bahasa Indonesia ( KBBI ). Meskipun hal semacam ini sudah menyebar luas dikalangan masyarakat kita terutama pengguna sosial media tapi perlunya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk kelestarian bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi di Indonesia.
Ikut menyimak tulisannya