Puisi Es Degan

Menjelang maghrib, kala itu matahari sudah terbenam

di saat tersesat, ku tak tahu arah,  bersama seorang sahabat kecilku, di desa yang gelap dan sepi, entah itu di mana, dikelilingi pohon pohon tebu yang menyeramkan,  jalanku serasa buntu,

tiba tiba ku menemukanmu,  wahai es degan

pelepas dahaga, pelepas gundah,  segar rasanya,

maka mencari jalan keluar ke jalan raya pun mudah.

 

 

Wonosari Bondowoso, 20.5.2023

Anies Septivirawan

Menulis adalah upaya menyehatkan jiwa dan ragaku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *