MERDEKA BERGERAK
Akhir-akhir ini saya menangkap dua kata yang jadi pergunjingan hangat di dunia Pendidikan. Kata apa sajakah itu? Tiada lain dan tiada bukan yaitu kata “Merdeka” dan “Penggerak”. Mengapa kira-kira? Saya kira itu karena perbedaan persepsi dan sudut pandang saja.
Apa yang terpikir ketika mendengar kata “merdeka”? Apa maknanya bila disandingkan dengan kata lain, semisal merdeka belajar, merdeka mengajar, kurikulum merdeka, Indonesia merdeka? Pastinya, setiap kita punya penafsiran masing-masing. Hanya saja, alangkah bijak bila kita melihat penafsiran dari pembuat istilah-istilah tersebut agar kita memahami maksud dan sudut pandang pembuatnya, dalam hal ini tentu saja pihak Kemdikbudristek RI.
Sepemahaman saya mengkaji paparan-paparan mengenai kurikulum merdeka, intinya ialah berusaha memerdekakan dunia pendidikan dari penjajahan administrasi dan rutinitas yang mengungkung kreativitas. Siapa yang ingin dimerdekakan? Tentu saja segenap bangsa Indonesia, termasuk para siswa dan guru, sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan UUD 1945 bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Hakikat kemerdekaan yang sesungguhnya ialah berbahagia dengan versi terbaik diri sendiri, bukan diri yang penuh dengan kepalsuan. Celakanya, banyak di antara kita yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri. Maka, jalan tempuhnya ialah dimulai dengan mengenal diri (kodrat, potensi diri, tujuan hidup, dsb.) hingga akhirnya mampu mengenal Tuhannya. Dengan kata lain, kemerdekaan sejati ialah ketika kita telah menjadi manusia seutuhnya (yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan) yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk Tuhannya. Nah, apakah sekolah-sekolah kita sudah mengarahkan warga sekolah ke arah itu?
Tentunya, untuk mencapai KEMERDEKAAN tersebut dibutuhkan suatu perjuangan melalui berbagai PERGERAKAN, seperti halnya organisasi-organisasi pergerakan nasional yang menjadi benih perjuangan kemerdekaan RI kala itu. Tanpa pergerakan, rasanya bangsa kita tak mungkin beranjak dari posisi saat ini. Maka, program Guru Penggerak menjadi salah satu jalur perjuangan KemdikbudRistek RI untuk kemerdekaan dunia pendidikan saat ini. Tentu saja kita bebas berjuang melalui jalur-jalur pergerakan lainnya asalkan pergerakan kita mengarah pada tujuan yang sama dalam bingkai persatuan dan kesatuan, atau bahasa kerennya sekarang ialah bingkai KOLABORASI.