PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATA PELAJARAN AL – QUR’AN HADITS PADA SISWA KELAS X.FARMASI.1 DI SMK MUHAMMADIYAH 04 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2022/2023

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING  UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATA PELAJARAN AL – QUR’AN HADITS PADA SISWA KELAS X.FARMASI.1 DI SMK MUHAMMADIYAH 04 BOYOLALI TAHUN  PELAJARAN 2022/2023

Fintin Ariyani

SMK Muhammadiyah 04 Boyolali

 

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan dan hasil belajar siswa pada materi tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 melalui media vidio di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Penelitian yang digunakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa berdasarkan hasil rekap terakhir tampak bahwa hasil belajar dari pra siklus, siklus I sampai dengan siklus II mengalami peningkatan. Pada pra-siklus  hasil rata-rata yang diperoleh adalah  64 meningkat menjadi 74 pada siklus I. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 84. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan media vidio secara optimal pada pembelajaran Al – Qur’an Hadits siswa kelas X. Farmasi .1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali dapat meningkatkan hasil belajar.

Pendahuan

Perkembangan zaman dari tahun ke tahun saat ini banyak menimbulkan persaingan di dunia kerja yang semakin ketat. Berbagai fenomena tuntutan perkembangan zaman saat ini seperti Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) atau Revolusi Industri 4.0 menuntut kualitas SDM yang mampu bersaing bukan hanya di lingkup nasional bahkan di skala internasional. MEA merupakan sebuah integrasi ekonomi ASEAN yang dimulai sejak tahun 2015 dalam menghadapi perdagangan bebas antar negara-negara seluruh ASEAN. Revolusi Industri 4.0 merupakan era dimana peran teknologi mengambil alih tenaga manusia dalam aktivitas perekonomian. Hal ini menyebabkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangatlah krusial, jika kualitas SDM tidak dapat bersaing dengan mesin atau SDM asing maka akan berdampak buruk bagi perkembangan perekonomian di Indonesia.

Kuantitas serta Kualitas SDM ini sangatlah dipengaruhi oleh kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskah bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual  keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Belum maksimalnya proses pembelajaran selama ini dengan dibuktikan bahwa nilai masih banyak dibawah rata-rata atau di bawah KKM karena beberapa pendidik masih banyak yang menggunakan beberapa metode pembelajaran model klasik yaitu ceramah menjadikan anak didik kurang senang dan maksimal (Sunardi, 2021). Oleh karena itu pembelajaran yang menyenangkan belum sepenuhnya diterapkan di SMK Muhammadiyah 04 Boyolali, para pendidik yang masih belum mau melakukan perubahan adalah kendala untuk pencapaian KKM. Sedangkan materi pelajaran Al – Qur’an pada dasarnya akan memberikan bekal pada anak didik cara membaca Al – Qur’an dan implementasi kandungan ayat agar lulusan yang diciptakan menjadi insan-insan yang bertaqwa.

Beberapa kendala lain yang ditemukan di sekolah adalah masih sedikitnya pendidik yang bisa memanfaatkan media pembelajaran seperti video, gambar atau lainnya dan juga masih sedikitnya media yang telah disediakan oleh sekolah-sekolah (laboratorium), (Rasimin et al., 2012) sedangkan media sangat dibutuhkan untuk memudahkan proses pembelajaran dan seharusnya pendidik harus mampu melakukan inovasi pembuatan media, pendidik dituntut untuk bisa memanfaatkan segala sesuatu untuk kepentingan proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran dengan berbagai media yang masih   sederhana (Elianur, 2020).

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Robiatul Adawiyah (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA” yang diterbitkan oleh UIN SYARIF HIDAYATULLAH menjelaskan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dianggap berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan asumsi mampu menyelesaikan persoalan pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu cermatan atau tindakan yang dilakukan oleh seorang pendidik di kelas untuk menyelesaikan persoalan pembelajaran di kelas (Jacub et al., 2019). Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan beberapa siklus dalam rangka menuntaskan permasalahan belajar sehingga ditandai dengan perubahan serta peningkatan hasil belajar bagi anak didik (Nurgiansah et al., 2021). Penggunaan media video dalam pembelajaran akan mampu meningkatkan hasil belajar.

Dalam hal penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menyelesaikan persoalan pembelajaran yang ada di kelas, dengan mengacu pendapatnya Kemmis mengungkapkan bahwa PTK berbentuk spiral yang tahapannya berbentuk siklus dengan diawali sebuah perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi dengan diawali sebuah observasi untuk melihat kondisi anak didik sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada semester pertama dengan pertimbangan kalender  akademik yang ada di sekolah yaitu bulan September 2022. Lokasi penelitian ini mengambil tempat pada siswa Kelas X.Farmasi.1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Penelitian ini fokus pada mata pelajaran Al – Qur’an Hadits tentang tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus untuk melihat     peningkatan hasil belajar tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 pada siswa Kelas X.Farmasi.1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali. Subjek penelitian adalah siswa kelas X yang terdiri dari 26 siswa terdiri dari 2 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan PTK, yaitu elemen yang di dalamnya memuat pembelajaran tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 yang terdapat pada Modul Ajar pembelajaran kelas X mata pelajaran Al – Qur’an Hadits. Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar kerja siswa, (2) Lembar pengamatan diskusi, (3) Lembar evaluasi. Sementara beberapa sumber data dari penelitian ini yaitu siswa dan pendidik.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara dan diskusi. Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Salim, 2015). Angket adalah daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau dalam suatu bidang untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden (Arikunto, 2017). Adapun wawancara di sini penulis gunakan untuk mendapatkan data primer dan skunder. Tes menggunakan lembar tajwid untuk mengukur kemampuan menganalisa hokum tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menjelaskan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 pada mata pelajaran Al – Qur’an Hadits. Wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran dengan menggunakan media vidio. Kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa tentang pembelajaran dengan menggunakan media vidio dalam pembelajaran. Lembar penugasan berupa perubahan tingkat pemahaman.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas kemampuan menjelaskan tentang tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 dengan menganalisis nilai rata-rata tugas yang diberikan. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran menggunakan media vidio dalam pembelajaran dengan menganalisis tingkat keberhasilan implementasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil.

Prosedur Penelitian

Siklus I

Siklus pertama dalam PTK ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut: (a) Perencanaan (Planning) yang terdiri dari peneliti melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui elemen yang akan disampaikan kepada siswa pada pembelajaran dengan menggunakan media vidio dalam pembelajaran, membuat rencana pembelajaran dengan media vidio dalam pembelajaran. Membuat lembar kerja siswa dan pekerjaan rumah yaitu mengidetifikasi hokum bacaan tajwid Q.S. An Nisa ayat 59.

Siklus I

Model Pembelajaran Problem Based Learning

 

Siklus II

Model Pembelajaran Problem Based Learning

Gambar 3.1 Prosedur penelitian

Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK dan menyusun alat evaluasi pembelajaran. (b) Pelaksanaan (Acting) yang terdiri dari membagi lembar urutan tugas yang harus dikuasai siswa. Menyajikan materi pelajaran dan diberikan tugas. Dalam setiap tugas, dilakukan secara individual dan kelompok. Salah satu siswa yang sedang mengerjakan tugas materi tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59, dan jelas agar siswa yang lain ikut serta mengoreksi. Pendidik memberikan kuis atau pertanyaan. Siswa diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan. Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama serta melakukan pengamatan   atau observasi. (c) Pengamatan (Observation) dengan situasi kegiatan belajar mengajar dan keaktifan siswa, serta siswa dalam penguasaan kemampuan menjelaskan tentang tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59. (d) Refleksi (Reflecting), penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat  sebagai berikut pertama, dari 26 siswa berani dan mampu menjelaskan tentang tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 yang diberikan dengan alat ukur instrumen yang telah disediakan dan penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang disediakan.

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (a) Perencanaan (Planning) (b) Pelaksanaan (Acting), (c) Pengamatan (Observation), (d) Refleksi (Reflecting).

Hasil dan Pembahasan Deskripsi Kondisi Awal

Penguasaan materi Al – Qur’an Hadits siswa kelas X.Farmasi.1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali tahun 2022 belum semuanya dapat dikatakan tuntas. Hal ini dapat diketahui dari hasil     tes formatif awal sebelum dilaksanakan tindakan kelas yaitu dengan penerapan media vidio. Adapun hasil tes awal dapat dilihat siswa yang tuntas hanya 3 siswa atau 11,54 % sedangkan yang belum tuntas sebanyak 23 siswa atau 64%.

Tabel 1 Rekap Nilai Pra-Siklus Penelitian

No Perhitungan Hasil
1 Rata-rata 60.36
2 Nilai Tertinggi 80
3 Nilai Terendah 40
4 Jumlah Siswa Tuntas 3
5 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 23

Sumber: Olah Data hasil.tes formatif

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X.Farmasi.1 pada elemen menjelaskan tentang kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 dan mengidentikasi hokum tajwid Q.S. An Nisa ayat 59 sebelum diadakan tindakan kelas mencapai rata-rata kelas 60,36 dalam kategori cukup. Nilai rata-rata kelas sebanyak 60,36 yang artinya nilai rata-rata tersebut masih di bawah KKTP mata pelajaran Al -Qur’an Hadits yakni 75 dengan kondisi awal tersebut maka perlu diadakan tindakan. Dalam mengetahui bagaimana penerapan media vidio yang dilakukan pendidik digunakan lembar penilaian berdasarkan lembar observasi atau pengamatan. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa rata-rata penilaian dari hasil pengamatan terhadap penerapan media vidio pada siklus I mencapai rata-rata 74 dengan kategori cukup.

Sedangkan untuk mengetahui dampak penerapan media vidio, pada akhir proses pembelajaran, siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat  keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun hasil test siklus  I dilihat siswa yang tuntas hanya 17 siswa atau 68 % sedangkan yang belum tuntas sebanyak 9 siswa atau 34 %.

Tabel 2 Rekap Nilai Siklus 1 Penelitian

No Perhitungan Hasil
1 Rata-rata 74
2 Nilai Tertinggi 90
3 Nilai Terendah 50
4 Jumlah Siswa Tuntas 17
5 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 9

Sumber: Olah Data hasil.tes formatif

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X.Farmasi.1 pada siklus I setelah diterapkanya media vidio mencapai rata-rata kelas 74 dalam kategori cukup. Dalam pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan menggunakan media vidio, ini terlihat jelas pada modul ajar dan pelaksanaannya. Kegiatan pendidik dalam pembelajaran ini sudah baik, ada beberapa aspek yang belum mencapai 100 % antara lain persiapan pendidik memulai pelajaran 50%, kemampuan pendidik mengelola kelas 50 %, menyajikan pertanyaan atau permasalahan 50 %, membimbing membuat kesimpulan 50 %. Ini yang menjadi tindakan lebih lanjut pada siklus II agar lebih baik. Berdasarkan penilaian pelaksanaan media vidio dan metode pembelajaran yang mencapai nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 74 maka diputuskan diadakan  perbaikan pada siklus II.

Deskripsi Hasil Siklus II

Pada tahap penelitian, peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari pembelajaran II, soal tes formatif II dan alat-alat pembelajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi atau pengamatan. Sementara pada pelaksanaan dengan mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran, perencanaan siklus II dan  hasil refleksi dari hasil siklus I kemudian dengan peserta didik berjumlah 26 orang, dengan tetap melakukan motivasi pada peserta didik serta bertanya terkait dengan kendala yang dihadapi dalam pembelajaran tajwid dan kandungan Q.S. An Nisa ayat 59 pada siklus 1. Dalam mengetahui bagaimana penerapan media vidio yang dilakukan pendidik digunakan lembar penilaian berdasarkan lembar observasi atau pengamatan. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa rata – rata prosentase penilaian total dari hasil pengamatan terhadap penerapan media vidio pada siklus II mencapai rata-rata 100 % dengan kategori sangat baik. Sedangkan untuk mengetahui dampak penerapan media vidio, pada akhir proses pembelajaran, siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun hasil test siklus II dilihat siswa yang tuntas 26 siswa atau 100 %. Selanjutnya dijabarkan rata-rata hasil test siklus II sebagai berikut :

Tabel 3 Rekap Nilai Siklus 1 Penelitian

No Perhitungan Hasil
1 Rata-rata 83
2 Nilai Tertinggi 100
3 Nilai Terendah 80
4 Jumlah Siswa Tuntas 26
5 Jumlah Siswa Tidak Tuntas 0

Sumber: Olah Data hasil.tes formatif 2

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas X.Farmasi.1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali pada siklus II setelah diterapkanya media vidio mencapai rata-rata kelas 83 dalam kategori baik, siswa yang mendapat nilai kurang tidak ada.

Dalam pembelajaran siklus II sudah sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran penggunaan media vidio, ini terlihat jelas pada modul ajar dan pelaksanaannya. Kegiatan pendidik dalam pembelajaran ini sudah baik, semua aspek penilaian atau pengamatan pendidik dalam penerapan media vidio mencapai 100 %. Dan nilai belajar siswa mecapai rata-rata kelas sebesar 83. Berdasarkan penilaian pelaksanaan media vidio mencapai nilai rata-rata kelas hasil belajar siswa sebesar 83 berarti ketuntasan secara klasikal sudah tercapai, untuk itu tidak perlu diadakan perbaikan pada siklus III.

Kesimpulan

Dari hasil yang didapatkan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Problem Based Learning media vidio dapat secara optimal pada pembelajaran Al – Qur’an Hadist siswa kelas X.Farmasi.1 SMK Muhammadiyah 04 Boyolali dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

 

Apriono, D. (2011). Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar Melalui Pembelajaran Kolaboratif. Prospektus Tahun IX Nomor 2. http://ejournal.unirow.ac.id/ojs/files/journals/2/articles/4/…/8.joko.pdf. Diakses pada tanggal 28 September 2019.

Cahyo, A. (2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta, DIVA Press.

Hamalik, O. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hamiyah, N., dan Jauhar. M. (2014). Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Hanafiah, N., dan Suhana, C. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.

Hanafiah. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. In’am, A., & Hajar, S. (2017). Learning Geometry through Discovery Learning

Using a Scientific Approach. International Journal of Instruction, 10(1), 55- 70.

Iskandarwassid. (2013). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Janssen, F. J. J. M., Westbroek, H. B., & van Driel, J. H. (2013). How to make guided discovery learning practical for student teachers. Instructional Science, 42(1), 67–90.

Kunandar. (2013). Penilaian Auntentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Maarif, S. (2016). Improving junior high school students’ mathematical analogical ability using discovery learning method. International Journal of Research in Education and Science (IJRES), 2(1), 114- 124.

Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhadi. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Shira Media.

Mulyono, A. (2012). Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mustafa, Z. EQ. (2009). Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rakmat, C., & Suherdi, D. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV Maulana

Saab, N., van Joolingen, W. R., & van Hout‐Wolters, B. H. A. M. (2009). The relation of learners’ motivation with the process of collaborative scientific discovery learning. Educational Studies, 35(2), 205–222.

Samjaya, A. (2012). Manusia dan      Tanggung        Jawab. Diakses          pada       URL: http://deathneverlost.wordpress.com/2012/01/06/manusia-dan-tanggung- jawab. Diakses pada tanggal 20 September 2019.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas. Sukiman. (2012). Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta: Insan Madani. Suprihatiningrum, J. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar Ruzz Media. Susanto, A. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Sutopo, H.B. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press. Suwandi, S. (2011). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) & Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.

Trianto.     (2007).     Model-model  Pembelajaran Inovatif           Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Warburton,        K.      (2003). Deep    learning           and      education        for          sustainability.

International Journal of Sustainability in Higher Education, 4 (1), 44-

Dwi Jatmiko

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *