UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN DENGAN METODE CARD SORT PADA MATERI SURAH AT TIIN DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR’AN DENGAN METODE CARD SORT PADA MATERI SURAH AT TIIN DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 1 KETELAN SURAKARTA

 Dwi Jatmiko*

Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP)

Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Jawa Tengah

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran aktif dan hasil belajar siswa pada materi surah at Tiin di kelas V melalui card sort di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Penelitian yang digunakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil rekap terakhir tampak bahwa hasil belajar pada pada siklus I dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 66,6% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa, kemudian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil belajar mencapai 100% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa.

Dari hasil data yang diperoleh dari siklus I, dan II, dapat diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran card sort secara tatap muka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti (PAIBP) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebesar 66,6%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100%, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketercapaian kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar siswa telah tercapai.

Pendahuluan

Ilmu pengetahuan bisa membentuk cara berpikir seseorang dan mampu membentuk adab seseorang, melalui ilmu pengetahuan seseorang akan lebih bijak dalam menyikapi masalah dan bisa membedakan mana hal-hal yang baik dan tidak baik menurut norma-norma yang belaku di kehidupan manusia. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al-Mujaadilah (58) : 11 ) yaitu seperti berikut ini :

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ

 “…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S Al– Mujaadilah (58): 11 )

Berdasarkan ayat di atas bisa dilihat bahwa begitu pentingnya ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia. Tujuan dari Pendidikan salah satunya adalah menciptakan manusia yang mempunyai intelektual tinggi, mempunyai moral dan akhlak yang baik seperti yang telah ditetapkan dalam ajaran agama sebagaimana tertuang dalam undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 bahwa Pendidikan merupakan usaha agar dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Undang-undang tersebut telah menjelaskan makna Pendidikan secara jelas dan rinci serta undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional ini menjadi pedoman dalam penyelenggaraan Pendidikan di Indonesia.

Pendidikan dimasa sekarang ini tidak hanya terorientasi pada hasil belajar akan tetapi juga pada proses pembelajaran. Keberhasilan seorang siswa dapat dilihat dari keaktifan dan kemampuan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu, guru harus selalu melakukan perubahan dan guru harus mampu menjadi fasilitator serta teman belajar bagi seluruh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dari para peserta didiknya.

Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta kenyataannya masih menjadikan guru sebagai pusat belajar. Pembelajaran model atau metode ini memang paling sering dipergunakan dikarenakan paling mudah dan praktis serta tidak menyita waktu yang lama. Akan tetapi, menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Selain itu, proses belajar Pendidikan Agama Islam sering dianggap membosankan oleh para peserta didik. Sehingga, guru harus melakukan inovasi dalam metode dan model pembelajaran baru untuk mengatasi kejenuhan para peserta didik.

Strategi pembelajaran yang dapat melibatkan peserta didik menjadi aktif didalam proses pembelajaran yaitu strategi pembelajaran metode card sort dengan metode permainan. Strategi pembelajaran ini lebih berorientasi pada aktivitas peserta didik. Kemudian, guru pada strategi pembelajaran ini bertindak sebagai fasilitator yang bertugas mengarahkan dan membantu peserta didik dalam proses pembelajaran. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta menghilangkan kejenuhan peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian mengenai card sort dengan mengangkat judul penelitian adalah “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar al Qur’an Dengan Metode Card Sort Pada Surah at Tiin Di Kelas V SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta.”

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan asumsi bisa menyelesaikan persoalan pembelajaran di kelas. Kemmis dan Mc Taggart (1998) mengatakan bahwa PTK adalah sesuatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran dan praktik sosial. Kemmis menyatakan pula bahwa PTK adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru, siswa atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran dari: (a) praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri, (b) pengertian mengenai praktik-praktik tersebut, (c) situasi-situasi (lembaga-lembaga) tempat praktik-praktik tersebut yang dilaksanakan.

Dalam hal penelitian tindakan kelas bertujuan untuk menyelesaikan persoalan pembelajaran yang ada di kelas, dengan mengacu pendapatnya Kemmis mengungkapkan bahwa PTK berbentuk spiral yang tahapannya berbentuk siklus dengan diawali sebuah perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi dengan diawali sebuah observasi untuk melihat kondisi anak didik sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada semester pertama dengan pertimbangan kalender  akademik yang ada di sekolah yaitu bulan Agustus 2023. Lokasi penelitian ini mengambil tempat pada siswa kelas V (Fase C) SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta. Penelitian ini fokus pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti elemen Al – Qur’an tentang surah at Tiin.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan dua siklus untuk melihat     peningkatan hasil belajar surah at Tiin pada siswa Kelas V SD Muhammadiyah 1 Keetelan Surakarta. Subjek penelitian adalah siswa kelas V yang terdiri dari 15 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Sebelum PTK dijalankan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan PTK, yaitu elemen yang di dalamnya memuat pembelajaran surah at Tiin yang terdapat pada Modul Ajar pembelajaran kelas V mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP). Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar kerja siswa, (2) Lembar pengamatan diskusi, (3) Lembar evaluasi. Sementara beberapa sumber data dari penelitian ini yaitu siswa dan pendidik.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, angket, wawancara dan diskusi. Observasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki (Salim, 2015). Angket adalah daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan mengenai suatu hal atau dalam suatu bidang untuk memperoleh data berupa jawaban dari responden (Arikunto, 2017). Adapun wawancara di sini penulis gunakan untuk mendapatkan data primer dan skunder. Tes menggunakan lembar tajwid untuk mengukur kemampuan menganalisa kemampuan membaca, mengartikan surah at Tiin. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam menjelaskan surah at Tiin pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAIBP). Wawancara menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran dengan menggunakan media kartu. Kuesioner untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa tentang pembelajaran dengan menggunakan media kartu dalam pembelajaran. Lembar penugasan berupa perubahan tingkat pemahaman.

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Kualitas kemampuan menjelaskan tentang surah at Tiin dengan menganalisis nilai rata-rata tugas yang diberikan. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah. Implementasi pembelajaran menggunakan media kartu dalam pembelajaran dengan menganalisis tingkat keberhasilan implementasi, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil dan tidak berhasil.

Prosedur Penelitian

Siklus I

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pelaksanaan penelitian kelas ini akan dilaksanakan secara bertahap dalam dua siklus atau lebih sampai penelitian ini berhasil.

Setiap siklus dalam kegiatan penelitian ini terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Yang dilakukan secara berulang – ulang, penelitian ini dilakukan dengan dua siklus. Siklus penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada model action research Kemmis dan Taggart yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto. Penelitian    tindakan  kelas ini dilakukan dalam dua siklus, siklus meliputi tahap-tahap sebagai  berikut:

Siklus 1

  1. Perencanaan
  2. a) Menentukan kelas penelitian
  3. b) Menetapkan waktu mulai penelitian yaitu semester ganjil
  4. c) Menetapkan materi pelajaran yang akan disampaikan
  5. d) Menyususn rencana           pembelajaran  yang    mengacu         pada kurikulum
  6. e) Menyiapkan lembar observasi         untuk   mengamati      kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
  7. f) Mempersiapkan perangkat tes hasil belajar
  8. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan siklus 1 peneliti dibantu oleh guru (observer) melakukan sekenario pembelajaran seperti yang telah direncanakan di dalam RPP/MA yaitu sebagi berikut:

1)    Kegiatan awal terdapat fase 1 yaitu melakukan apresiasi, menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin  dicapai  memberikan   motivasi   dan    menyiapkan    siswa    untuk mengikut KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)

2)    Kegiatan  inti  terdapat  fase  2   yaitu   menjelaskan   materi  al Qur’an Surah at Tiin.   Langkah   –   langkah   metode   Card   Sort, guru  memberikan  kartu  yang  berisi  materi   pelajaran,  selanjutnya guru meminta siswa  untuk  mencari  siswa  yang  lainnya yang memiliki kartu dengan kategori yang sama, setelah siswa menemukan anggota kelompoknya dengan menyamakan  kategori  siswa  diminta   untuk   berdiskusi   mengenai kategori yang didapat dari kartu, lalu perwakilan kelompok mempresentasikan ke depan.

3)    Kegiatan  akhir  terdapat  fase  guru   bersama   siswa  menyimpulkan pembelajaran yang  telah  dilakukan  dan memberikan penguatan atau hasil kesimpulan siswa.

  1. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana efek penggunaan  metode  Card  Sort   dalam   meningkatkan   hasil  belajar.  Hal  ini  dapat  melihat  antusias   siswa   dalam  pembelajaran, nilai hasil belajar siswa, tanggapan siswa, dalam pembelajaran  seperti  meluruskan  konsep  yang  salah  saat  berdiskusi kelompok dan mengarahkan agar kegiatan belajar kelompok, dan mengarah agar kegiatan belajar kelompok dapat berjalan lancar.

Observasi  dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hasil pelaksanaan tindakan  kelas  yang meliputi hasil tes dan melaksanaan pada  perbaikan  siklus  selanjutnya.

  1. Refleksi

Kegiatan refleksi ini merupakan suatu kegiatan membahas secara kritis yang terjadi pada peserta didik dan suasana pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini dianalisis kendala-kendala yang dihadapi oleh peserta didik maupun observer dan di tentukan langkah-langkah perbaikan untuk siklus selanjutnya.

Siklus II

Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. (a) Perencanaan (Planning) (b) Pelaksanaan (Acting), (c) Pengamatan (Observation), (d) Refleksi (Reflecting).

Hasil dan Pembahasan

Pada kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I, dan II telah dilakukan pengambilan data dengan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar peserta didik Kelas V di SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) melalui pembelajaran tatap muka.

Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kelas V SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta terdapat adanya peningkatan hasil belajar dengan menerapkan metode pembelajaran card sort.

Berikut merupakan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pada siklus I, dan II:

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I, dan II

No Nama Skor 1 Skor 2
1 Alysha Zenira Calee 70 85
2 Azkiya Faizi  Sulistyawan 75 88
3 Duano Erto Wirawan 80 86
4 Muhammad Hilal Abiyu 65 85
5 Rainar Aghnashindhu Kayyisa 80 86
6 Zahra Ayu Inanda 75 85
7 Ardiana Bulan Shavacamilla 85 86
8 Gaga Pinandhita 80 88
9 Gusti Reysa Isnan Sagara 85 84
10 Hasna Khumaira Nurwidhiyanti 75 80
11 Khalil Adnan Prabowo 70 88
12 Lovely Kyera Princessa 68 85
13 Nadya Kamila Luqya Nugraha 70 82
14 Tsabita Hayati Shofia 75 85
15 Voleta Valent Ozora 85 82
Rata-Rata Kelas 75,86 85,0
Tuntas >=75 10 15
Belum Tuntas <75 5 0

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada pada siklus I dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 66,6% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa, kemudian dilanjutkan ke siklus II dengan hasil belajar mencapai 100% dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa.

Dari hasil data yang diperoleh dari siklus I, dan II, dapat diketahui bahwa penerapan metode pembelajaran card sort secara tatap muka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada siklus I sebesar 66,6%, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 100%, sehingga dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa ketercapaian kriteria keberhasilan penelitian hasil belajar siswa telah tercapai.

Kesimpulan

Dari hasil yang didapatkan di atas dapat disimpulkan bahwa Penerapan metode pembelajaran card sort secara tatap muka pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah diadakan tindakan siklus I, dan siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus I nilai persentase hasil belajar siswa mencapai 66,6% dan yang belum tuntas 5, kemudian dilanjutkan ke siklus II dan mengalami peningkatan yang lebih baik lagi, yaitu dengan persentase hasil belajar siswa mencapai 100% dengan kriteria tuntas belajar sebanyak 15 siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdul Majid dan Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Arifin, Zainal, 2013. Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI, Jakarta : PT Rineka Cipta.

Basleman, Anisah dan Syamsu Mappa, 1944. Teori Belajar Orang Dewasa. Bandung

: PT Remaja Rosdakarya.

Departemen Agama RI, 2004. Pedoman Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum. (Dirjen

Kelembagaan Agama Islam.

Gagne, R.M. 2010. Kemampuan Hasil Belajar. New York : Holt, Renerhart and Wilson.

Hamzah B. Uno dan Nurdin Muhammad. 2011. Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, J.J dan Moedjiono.1995. Proses Belajar Mengaja. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta : Kanisius.

Hartono, dkk. 2011. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan), Pekanbaru : Zanafa Publishing.

Hisyam Zaini. 2008. Srategi pembelajaran aktif. Yogyakarta: Insan Mandiri.

IKAPI, 2009. Undang-undang SISDIKNAS Sistem Pendidikan Nasional. Bandung : Fokusmedia.

Iskandar, Dadang & Narsim. 2015. Pendidikan Tindakan Kelas dan Publikasinya. Jawa Tengah : Buya Media.

Mohamad Surya. 2013. Psikologi Guru Konsep dan Aplikasi. Bandung: CV Alfabeta

Ngalim Purwanto .2002. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis. Bandung : Remaja Karya

Piskurich, G. M., Peter B., dan Brandon H. (2000). The ASTD Handbook of Training Design and Delivery. United States of America: Mc Graw-Hill Companies.

Saud, Udin Syaefudin. 2008. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Silberman, M.L. 2011. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia.

Slameto. 2010.          Belajar dan      Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Zakiah Darajat, dkk. 2011. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Jurnal

Hanifah & Wulandari. 2018. Penggunaan Metode Card Sort Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII E SMP NEGERI 1 MAJALENGKA JIPSINDO. 1(5): 66-67.

Jamila. 2016. Pendidikan Berbasis Islam Yang Memandirikan Dan Mendewasakan. Jurnal EduTech. 2(2): 78.

 

Internet

Qur’an kemenag. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2023 pukul 00.47 WIB dari https://quran.kemenag.go.id/quran/per-ayat/surah/58?from=11&to=22

Dwi Jatmiko

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *