Semesta Mencatat Rinduku
Puisi Anies Septivirawan Rindu membuncah Rindu melangit Rinduku tak bisa lagi Diterjemahkan dengan aksara Hanya lembar semesta Tlah mencatat
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Rindu membuncah Rindu melangit Rinduku tak bisa lagi Diterjemahkan dengan aksara Hanya lembar semesta Tlah mencatat
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan ————————————– Kata – kata yang lahir Dari rahim sepi Tak pernah tidur Tak pernah mati Tak
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Badai mimpi malam itu Telah reda Di dalam ruang kata Aku berjumpa bulan purnama Diguyur
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan —————————————- Mengasuh kangen, menimang rindu Di setiap sekat ruang Menari-nari bayang itu Di setiap waktu Meronce wajahmu
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Sore itu yang hujan Membasahi kata – kataku Sejuk dan dingin membeku Menjelma kupu-kupu lalu
Baca SelengkapnyaJiwa terkurung di ruang bayang Wajah teduh itu Suara lembut itu Masih mengiang Masih menjajah anganku Engkau yang enggan berbagi
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan ————————————— Senja kala itu Di kota para penyair Merambati sanubariku Membelai dengan senyumnya Sajakku bahagia menatapmu
Baca SelengkapnyaPada suatu sore Menjelang malam Rumah kita masih cantik Dan sexy meskipun dengan Alat bantu kosmetik Namun tiba-tiba Arsiran
Baca SelengkapnyaPendidikan gratis di SMK Daerah Situbondo? Benarkah di jaman yang serba susah saat ini masih ada sekelompok orang berakhlak mulia?
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Ibu yang susah Telah menumpahkan darah Di atas tanah Ketika pagi cerah Kota anta
Baca Selengkapnya