Semesta Mencatat Rinduku
Puisi Anies Septivirawan Rindu membuncah Rindu melangit Rinduku tak bisa lagi Diterjemahkan dengan aksara Hanya lembar semesta Tlah mencatat
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Rindu membuncah Rindu melangit Rinduku tak bisa lagi Diterjemahkan dengan aksara Hanya lembar semesta Tlah mencatat
Baca SelengkapnyaYou need to be logged in to view this content. Silahkan Log In. Bukan Member? Bergabung
Baca SelengkapnyaYou need to be logged in to view this content. Silahkan Log In. Bukan Member? Bergabung
Baca Selengkapnya“Oleh Muhammad Rifqy Nur Fauzan | Mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI, dan pekerja Ojek Online” Putihku hitam Siangku malam Terangku
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan ————————————– Kata – kata yang lahir Dari rahim sepi Tak pernah tidur Tak pernah mati Tak
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan Badai mimpi malam itu Telah reda Di dalam ruang kata Aku berjumpa bulan purnama Diguyur
Baca SelengkapnyaDialog dini hari Menuju pagi yang akan jatuh Hai puan Yang namamu terukir dalam benak Kala hadir mu membawa
Baca SelengkapnyaDalam tidur terbentang sebuah jalandi luar jendela yang kupandangangin gagal mencapai puncaklalu matahari luruh seperti gerimis.Tak ada yang bisa datangatau
Baca SelengkapnyaLama kita bertemanTak pernah ada cekcok di antara kitaApa pun yang kau mau aku ikutBegitu pun sebaliknya Karena cinta kau
Baca SelengkapnyaPuisi Anies Septivirawan —————————————- Mengasuh kangen, menimang rindu Di setiap sekat ruang Menari-nari bayang itu Di setiap waktu Meronce wajahmu
Baca Selengkapnya